Tuesday, September 30, 2014

Maria Londa : We Lup Yu Pull


Indonesia meraih emas ketiga dari cabang atletik di nomor lompat jauh atas nama Maria Londa dengan lompatan sejauh 6.55 meter. Sungguh berita yang sangat mengejutkan sekaligus menggembirakan setelah raihan emas terakhir atas nama supriyati sutono sang legenda lari jarak menengah jauh Indonesia.
Tiba - tiba air mataku menetes tanpa dapat kebendung, membayangkan betapa bahagianya sang atlet, sang pelatih dan seluruh Kontingen Indonesia atas keberhasilan Maria Londa. Konon lompatan ke enam atau kesempatan terakhirlah Maria Londa berhasil membukukan catatan terjauh sekaligus memperoleh medali emas.
Sebagai salah seorang yang aktif membina cabang olahraga, tentu aku paham banget betapa beratnya beban seorang atlet untuk mendapatkan medali. Berlatih keras sepanjang tahun, kadang berkutat dengan cidera, menumpahkan segala tenaga, waktu dan pikirannya untuk berlatih demi nama baik negara tercinta.
Tentu saja yang paling kita harapkan dari keberhasilan ini adalah dapat menumbuhkan inspirasi bagi atlet-atlet yang lain agar berusaha lebih keras dan juga bagi pemuda Indonesia agar mau berusaha lebih keras dalam mewujudkan cita-citanya di bidang apapun, tidak harus olahraga. Inilah makna penting yang harus diwujudkan oleh para pembina olahraga di tanah air, bukan sekedar hasilnya tapi mari kita lihat perjuangan prosesnya mencapai keberhasilan tersebut.
Akhirnya aku hanya dapat mengucapkan Selamat kepada Maria atas persembahkan emasnya untuk Indonesia... We Lup Yu Pull....

Wednesday, September 3, 2014

Melepas Rindu Mendaki Merbabu 3142 MDPL

"Sejuta kenangan indah Merbabu seakan muncul dan memenuhi memori kepalaku, pendakian Gunung diatas 3000 DPL pertamaku, pertemuan dengan mantan pacarku dan juga segudang cerita masa lalu tentang cinta, persahabatan dan air mata"

Dua puluh satu tahun lalu aku menginjak Puncak Merbabu. Hari ini aku mulai menginjak lerengnya dan berbincang ngalor ngidul dengan Pak Dhupar, seorang petani sayuran yang dulu begitu miskin dan sederhana, sekarang sudah menjadi pedagang yang mapan dan berkecukupan. Obrolan seputar pekerjaan, keluarga dan cerita perjalanann hidupnya membuat cuaca yang dingin terasa hangat. Anaknya yang pertama seusia denganku, saat ini sudah memberikan cucu wanita cantik yang beliau banggakan, anaknya yang kedua sudah menikah dan selalu sibuk dengan pekerjaannya yang baru, serta banyak hal lain yang beliau ceritakan hingga larut.
Sejujurnya Anganku sudah jauh menerawang ke dalam peristiwa pendakian masal yang dilakukan oleh 30 orang anggota konglomerate di akhir tahun 1993. Kekompakan, kebersamaan dan semangat saling mendukung untuk menyelesaikan kuliah di UGM membawa kami ke Puncak Merbabu 3142 mdpl.Lagu bagimu negeri dan syukur berkumandang, menggema bersamaan munculnya sang surya di ufuk timur. 2 buah lagu yang selalu di nyanyikan oleh anak - anak alam ketika menggapai puncak gunung itu terasa khidmat dan menyentuh hati. BAGIMU NEGERI, JIWA RAGA KAMI.
Dua tahun setelah pendakian itu aku kembali ke Merbabu. Saat itulah pertemuanku dengan mantan pacarku yang tidak lain adalah istriku yang saat ini mendampingiku. Cerita unik bak sinetron tersaji dalam peristiwa pendakian 12 orang lintas universitas yang dibumbui cerita mistis, petualangan dan juga kisah cinta. (bersambung)