Sunday, March 16, 2014

Kisah Nyata : Terapis Pijat Plus Yang Bercita - Cita Jadi Pengusaha

Kehidupan tidak dapat dipredikasi. Kadang seseorang yang sukses mendadak miskin, atau sebaliknya seorang miskin mendadak kaya. Dalam kasus mendadak miskin bisa dimengerti oleh berbagai sebab, misalnya pengusaha yang tertipu, tempat usaha terkena bencana alam, kebakaran, ataupun oleh karena ulahnya sendiri yaitu suka dugem, main peremuan, judi dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kasus ke dua seorang miskin yang tiba - tiba kaya bisa dipahami oleh berbagai sebab, antara lain : mendapat undian, korupsi, menjadi wanita atau pria simpanan dan sebagainya.Kasus miskin mendadak ini menjadi fenomena menarik di kalangan terapis pijat. Dari riset sederhana melalui wawancara saat visit ke usaha panti pijat dan spa yang menyediakan jasa pijat dengan terapis wanita diperoleh beberapa kesimpulan :


1. Perubahan kehidupan yang mendadak menjadi alasan kuat untuk berprofesi menjadi terapis. Bercerai baik hidup atau mati, orang tua/anak/anggota keluara sakit yang membutuhkan biaya banyak, menjadi single parent karena suami tidak bertanggung jawab dan lain sebagainya.
2. Hampir semua  mengatakan "terpaksa"  memilih profesi terapis pijat karena kondisi ekonomi.
3. Jasa Layanan Plus muncul karena dengan pemijatan biasa tanpa layanan atau servis hanya mendapatkan tips yang kecil sehingga terjadilah transaksi karena mula - mula ada permintaan.

Fenomena yang menarik adalah bahwa ada juga terapis pijat yang berdalih mengumpulkan modal untuk usaha. Dengan menjadi terapis pijat yang melayani 'servis" plus sangat menjanjikan untuk cepat mendapatkan uang. "Berdalih" dimaksudkan bahwa sesungguhnya setelah banyak mengumpulkan uang dari profesi ini, kebanyakan sulit untuk meninggalkannya karena tentu menjalankan usaha tidak semudah mencari uang dengan mengandalkan tips dari tamu yang berkunjung ke tempat pijat mereka. Sehingga cita - cita menjadi pengusaha menjadi kandas karena bisikan - bisikan bahwa menjadi terapis pijat plus lebih menjanjikan daripada berjualan toko kelontong di desa atau berdagang sayuran di pasar.
Namun ada kisah unik seorang terapis yang serius dan berusaha kuat untuk mewujudkan cita - citanya akan dikisahkan diposting berikutnya....bersambung

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.