Saturday, March 18, 2017

Surat dari Seberang

"menurutku laki laki yang sayang sama ibunya..sayang sama saudara perempuan nya itu pastiiiii sayang dan memuliakan istrinya. aku nggak akan nanya tentang ini dan nggak pengen tau ceritanya...tp yg jelas mas aku sedih klo mas disakiti ......... ada rasa gak rela".

Anggap saja judul tulisan ini mengadop dari gaya penulisan arswendo. Klo salah satu sub judul dalam buku senopati pamungkas adalah "tamu dari seberang" maka tulisan ini berjudul surat dari seberang. Mungkin agak janggal, tapi menurutku menarik. Bahasanya lugas dan jelas, tidak bersayap. Namun menggunakan logika berpikir yang mapan sehingga mudah dipahami dan terasa sangat logis.
Ini masih tentang GAYATRI dan UPASARA WULUNG. Kisah cinta sejati yang tiada ujung, perbedaan kasta, dua dunia yang berbeda dan garis kodrat yang bukan jodoh. Cerita akan selalu menarik bila ada gap atau perbedaan - perbedaan semacam ini. Namun yang gak disangka adalah bahwa ternyata,"begitu besar rasa gayatri yang tidak tertangkap upasara wulung di era modern"