Tak berapa lama sang terapis masuk ke ruanganku. Masih muda, cantik dengan wajah dan tubuh yang terawat. Setelah berbasa basi dengan menyakan nama, asal, berapa lama jadi terapis dan seputaran itu sambil memulai ritual pijatnya. Sejujurnya gak kerasa mijatnya dan menurutku asal-asalan saja. Aku nanyain sudah berapa lama kerja jadi terapis, dijawab "baru 3 bulan". Artinya memang terapis yang ini belum terlalu lama dan belum pengalaman. Pas dan cocok jadi targetku untuk bertanya - tanya, karena aku yakin masih polos dan jujur.
Kurang lebih 30 menit kemudian aku mulai bertanya yang agak nyerempet - nyerempet ke arah sasaran. " Mbak disini selain pijat apa ada layanan yang lain? saya dengar - dengar klo di tempat pijat ada servisnya? apa benar?". Dengan senyum-senyum mbaknya menjawab, " Masnya mau minta servis apa? disini lengkap mas" wedew.... ternyata gak terlalu sulit untuk bertanya ke target, karena dijawab dengan sangat vulgar. " Dikasih pilihan dong mbak, komplit itu apa saja?", aku melanjutkan pertanyaan.
" Ya klo terapi urut saja 150ribu, klo mau yang komplit atau full service 300 all ini sama depan mas", begitulah jawaban mbaknya yang cantik dan muda itu. Ngobrol terus berlanjut sambil ritual pijat yang asal - asalan tadi terus berjalan hingga waktu 1 jam telah habis. Memang sengaja aku menghabiskan waktu agar ada alasan untuk tidak mengambil layanan plus, walau aku sudah berniat untuk membayar lebih atas penjelasan dan keterangan - keterangan dari terapisnya yang dapat memuaskan rasa penasaranku selama ini.
" Mas... gak jadi minta servis?, waktunya sudah 1 jam" katanya. Ku jawab, " waduh... kok gak bilang daritadi to mbak... maaf ya, saya keburu ada rapat, gak mungkin nambah jam lagi, lain kali saja ya....". Terlihat mbaknya agak kecewa, karena justru yang mereka harapkan memang tips dari pelayanan plusnya. Klo hanya tips pijat mungkin tidak seberapa karena jelas - jelas pijatannya tidak enak....Setelah selesai aku pamit pulang dan membayar tips standart plus walau aku tidak menikmatinya.... begitulah pengalaman pertamaku bak John Pantau di Tipi....(Selesai)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.