Wednesday, April 15, 2015

Kado Spesial di Hari Yang Sulit


Bulan kemaren, bulan ini dan juga hari - hari ke depan adalah hari yang sibuk dan sulit. Tentu saja kesulitan ini bukan berarti musibah atau kekecewaan, tapi merupakan tantangan untuk dilalui dengan penuh percaya diri dan kesungguhan. Beberapa pekerjaan penting telah menanti, gosip kiri kanan juga menerpa dengan kencang. Gosip murahan yang justru sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Sungguh aneh namun harus diterima dengan lapang dada.

Ditengah berbagai cobaan, muncul setitik air mata bahagia. Salah satu anakku menyampaikan kabar bahwa pagi ini lulus presentasi thesis dengan gemilang. Konten bagus, paparan bagus, respon jawaban bagus sehingga konon akan dijadikan model untuk kuliah dosen pengujinya. tentu ini merupakan kado spesial yang datang pada saat yang tepat karena akan terus menjaga asa dan semangatku tanpa harus dimotivasi oleh orang lain.

Ya, hadiah yang spesial bagiku bukan barang mewah atau sejenisnya. Prestasi dari anak-anakku, apapun bentuknya merupakan kado spesial bahkan kado istimewa bagiku. Tentu saja prestasi yang diperoleh dari perjuangan, tetesan keringat dan air mata, bukan prestasi instan yang diperoleh dari kekerabatan ataupun pembelian. Karena proses dari perolehan prestasi itulah sesungguhnya pembelajaran yang sangat penting untuk semakin mendewasakan setiap diri manusia untuk kehidupannya kelak.

Pesan : Berikan kado spesial buat orang tua atau seseorang yang special buatmu dengan pencapaian prestasi yang membanggakan. Bukan kemewahan atau barang yang mahal. Karena proses kerja kerasmu akan menempa dan membentuk karaktermu menjadi lebih kuat dan mandiri.

Yuk terus berbagi! Karena berbagi itu ber amal dan bermanfaat untuk sesama!

Bekerja Panggilan Hati atau Karena Gaji dan Honor?


Beberapa hari terakhir jam kerja kantor tak menentu, kadang sampai jam 18.00, kadang sampai 20 dan semalam bahkan sampai jam 23.00. Tentu saja jam kerja jauh melampaui jam kerja kantor yang hanya sampai dengan pukul 15.30. Pertanyaan yang muncul adalah untuk apa kita bekerja? ikhlas gak menjalani tugas yang dibebankan pada kita oleh pimpinan?

Ide menulis ini karena kemaren ketika bertugas di sebuah gedung yang cukup terpandang bertemu dengan seorang pramusaji yang bekerja pada gedung tersebut. Dia membuka pembicaraan dengan tema pekerjaan. Tak berapa lama akrab dan dia menanyakan adalah lowongan kerja untuknya atau tidak. Perbincangan saat istirahat itu sampai pada besaran gaji pramusaji sebutkan yaitu hanya 1,2 juta per bulan. Dia bercerita bahwa sebelumnya bekerja sebagai OB di sebuah bank swasta, karena tergiur pekerjaan yang tadinya dikira menjanjikan baik dari status sosial maupun besaran gaji, ternyata harus kecewa melihat kenyataan saat ini.

Niat untuk menulis judul ini tambah menguat ketika beberapa teman yang mengikuti tugas yang sama beberapa kali menyebut soal honor. Intinya bekerja lembur dan bersusah susah namun gak ada honornya. Tentu saja aku hanya senyum - senyum saja karena dalam hatiku tidak mempermasalahkan kegiatan itu ada honornya atau tidak. Kita sudah digaji per bulan dengan profesi yang kita pilih. Cukup tidak cukup ya harus cukup. Kalo kita merasa tidak cukup dan tidak bisa mencukup - cukupkan ya mestinya berusaha berganti profesi dengan melihat potensi diri dan peluang yang ada.

Kita sudah memilih maka kita juga harus memberikan yang terbaik untuk pekerjaan kita, harus ikhlas dan juga menjalani dengan riang dan gembira betapapun beratnya tugas yang kita emban. Untuk menambah penghasilan kita berusaha tentu saja boleh, selama tidak mengganggu pekerjaan pokok kita. Di atas adalah print screen hasil aktifitas yang kulakukan sehari - hari tanpa menganggu pekerjaan pokok, yaitu dengan ngeblog.

Ngeblog bisa menjadi aktifitas hobi yang menghasilkan, walaupun tujuan utama aku menulis di blog bukan tentang berapa uang yang ku dapatkan, namun lumayan juga buat nambah-nambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan. Nge blog tujuanku untuk berbagi cerita untuk pembelajaran bersama, baik bagi pembaca maupun diriku sendiri. Namun Alhamdulillah dengan niat yang baik dan ikhlas ternyata menghasilkan. 
Jadi mau milih bekerja dengan selalu menggerutu dan menyalahkan pilihan kita? atau menjalani dengan iklhas dan mencari peluang tambahan?
Pesan : Bekerja harus dengan niat yang baik, ikhlas dan selalu memberikan yang terbaik. Itu semua hanya bisa terjadi klo kita bekerja dengan hati kita. Mencari alternatif tambahan penghasilan oke saja asal tidak mengganggu pekerjaan pokok kita.

Yuk terus berbagi! karena berbagi itu indah dan insya allah banyak manfaatnya!

Tuesday, April 14, 2015

Briananda Terpilih Sebagai Pemuda Pelopor Keselamatan Berlalulintas Kota Semarang 2015


Briananda Ramadya Raharja dari SMA 3 Semarang terpilih sebagai pemuda pelopor keselamatan berlalu lintas Kota Semarang 2015 dengan menyisihkan 29 peserta dari perwakilan SMA/SMK se Kota Semarang. Urutan kedua adalah Destya Eka C dari SMA 2 dan Fajar Hudoyo dari SMA 5 Semarang. Selanjutnya Briananda akan mewawili Kota Semarang untuk menjadi Pemuda Pelopor tingkat Jawa Tengah.
Terpilihnya Briananda sudah dapat diduga sebelumnya, selain kesiapan bekal dari sekolahnya juga dari kepemimpinannya yang menonjol dibanding peserta yang lain. Bahkan sebagian besar peserta memilihnya ketika diadakan pemilihan ketua kelas. Alasannya karena penampilannya yang beda dan ketegasannya dalam berbicara.
Pesan : Briananda mempunyai personal branding yang kuat dibanding rekan yang lain yaitu kepemimpinan dan ketegasan. Karakter yang memang dibutuhkan untuk menjadi seorang pelopor atau bahkan teladan. Sudahkah kita mempunyai perbedaan yang membedakan dari orang lain?

Yuk terus berbagi! karena berbagi itu indah dan menyenangkan!

Belajar Berbagi Dengan Anak-Anak Muda di Balaikota


Hari ini selasa 14 April 2015 mendapatkan tugas mengisi materi kepariwisataan untuk membekali peserta pemilihan pemuda pelopor keselamatan lalin kota Semarang 2015 di Balaikota. Peserta adalah perwakilan setiap Sekolah Menengah Atas yang rata-rata adalah ketua osis ataupun aktifis di sekolahnya. Tentu saja ini menjadi pengalaman yang menarik karena sak jek jumlek belum pernah secara resmi berbagi di kelas anak sma, biasanya mahasiswa atau umum. Klopun berbagi dengan anak sma atau dibawahnya yaitu smp dan sd itu sudah puluhan lalu ketika masih mahasiswa s1 memberikan les privat di rumah - rumah. Hal ini tentu merupakan pekerjaan yang menantang karena harus berpikir bagaimana cara penyampaian materinya agar subtansi yang diberikan sama (kepariwisataan) namun dapat diterima dengan mudah oleh peserta.
Materi dan paparan sudah seminggu lalu selesai kubuat dan kukirim ke panitia, namun cara  atau teknik penyampaian sampai tadi malam belum final, masih punya 3 alternatif alur yang kurencanakan dengan pertimbangan :
1. Peserta Lelah Karena merupakan materi terakhir dari 2 hari pembekalan.
2. Jam 11 siang biasanya anak-anak ngantuk
3. Bagaimana mengkaitkan pariwisata dan keselamatan lalulintas menjadi cerita yang menarik.

Alhamdulillah hasilnya seperti diatas. Kebanyakan anak - anak antusias mengikuti walaupun belum maksimal karena waktu yang terbatas. Bahkan sampai sesi ditutup sebenarnya masih banyak peserta yang ingin berdiskusi dan beraktualisasi dengan sesama rekan peserta, namun karena pemenang lomba harus ditentukan beberapa saat setelah itu dengan menjalai ujian tulis maka sesi penyampaian materi pariwisata selesai.
Beberapa kata seperti " semangat, asik dan antusias" menjadi kata kunci penilaian mereka atas sesi pembekalan materi kepariwisataan. Mudah - mudahan bermanfaat untuk peserta baik yang menjadi juara maupun yang belum berhasil untuk tetap menjadi Pemuda pelopor keselamatan di lingkungan masing-masing dan juga di Kota Semarang.

Pesan : Dalam memberikan materi pengajaran, teknik penyampaian bisa menjadi lebih sulit daripada substansi materi yang disampaikan. Maka pemilihan teknik penyampaian ini harus benar-benar mempertimbangkan audien yang akan menerima materi dan faktor lain (misalnya waktu dan kondisi peserta) agar hasilnya maksimal. 

Yuk terus berbagi! karena berbagi itu indah dan menyenangkan!

Yuk Rame- Rame Ikutan KopdarSMG Edisi April 2015


Ditengah kesibukan hari senin kemaren ada pesan via twitter dari mbak @moilsmiy yang mengabarkan hari kamis 16 april 2015 pukul 16 s.d 18 ini ada kopdarsmg edisi april yang bertempat di rumah albi Alfamart Telogorejo. Tak berlama - lama langsung kurespon siap hadir yang ternyata tema yang di angkat cukup menarik. "Edukasi dan Inspirasi"
Melalui tulisan ini saya ajak teman-teman pembaca yang berada di wilayah semarang pada hari dimaksud untuk menghadiri dan urun rembug bersama dalam forum kopdar rutin bulanan ini. Berdasarkan pengalaman ikutan pada edisi maret, ternyata rame dan seru, serta memunculkan ide - ide tulisan maupun muncul spirit untuk terus berlajar dan berbagi. 
Jadi jelaskan? Yuk kita ramaikan kopdarnya!

Sunday, April 12, 2015

Jalan - Jalan Minggu Pagi Di Goa Kreo

Sepasang Kera Sedang Bercanda
Pagi ini sejatinya aku bertugas untuk menyiapkan pelatihan di Desa Wisata Kandri. Lokasi pelatihan berada di Omah Pintar Petani yang merupakan bantuan dari Unnes bekerja sama dengan PT Pertamina. Mungkin karena terlalu pagi sudah sampai dilokasi, sementara tempat dan peralatan sudah disiapkan sejak malam harinya maka aku memutuskan untuk jalan - jalan di seputar desa sekaligus menengok potensi wisata desa.


Jembatan Goa Kreo

Baru beberapa saat mengitari desa, ternyata masyarakat desa sedang kerja bakti bersih desa sehingga maklum saja klo peserta pelatihan belum ada yang datang. Plan B adalah berjalan ke Goa Kreo dan Waduk Jatibarang untuk melihat beberapa titik jalur trekking bukit di atas goa kreo. Tentu saja tak lupa jepret kiri kanan untuk mengabadikan keindahan suasana pagi di Gua Kreo.

Tangga Kesehatan Kreo
Suasana pagi di Goa Kreo sudah cukup ramai, bahkan tak sengaja aku bertemu dengan ketua ASITA Jawa Tengah, Pak Joko yang juga sedang jalan-jalan pagi menikmati keindahan Goa Kreo dan Waduk Jatibarang. Sempat ngobrol beberapa saat tentang Kebijakan Walikota yang menerbitkan Surat Edaran tentang Biro Perjalanan Wisata yang resmi untuk dijadikan panduan bagi Instansi Pemerintah, Swasta dan termasuk sekolah - sekolah yang akan mengadakan tour atau perjalanan lainnya agar memperhatikan surat edaran tersebut dalam memilih Biro yang akan dipakai,


Waduk Jatibarang Nan Indah
Sepeminuman teh kemudian aku sudah meluncur ke jalan inspeksi waduk dan mengitari sisi selatan untuk melihat spot yang bisa untuk paket wisata treking, outbound maupun mancing. Jalan batako sudah tersedia cukup bagus untuk motor atau jalan kaki, beberapa warung yang didirikan masyarakat sekitar kandri juga sudah siap memanjakan para pemancing.

Jelajah Mengitari Waduk
Pesan : Bekerja di lapangan harus luwes, tengok kanan kiri mana yang bisa kita kerjakan tanpa mengganggu tugas utama. Ibarat pepatah sambil menyelam minum air maka sekali datang ke lapangan bisa mengerjakan dua atau lebih pekerjaan yang berbeda yang sesungguhnya juga merupakan tugas kita. SEMANGAT!

Menikmati Perjalanan Ala Backpaker 3 : Akhinya Mandi Juga ( Habis)

Jalan Pagi Di Monas
Sambil menunggu agak siang agar tidak terlalu pagi sampai di tempat pertemuan, aku menyempatkan jalan-jalan di Monas. Suasana masih sepi dan sejuk ketika aku berjalan mengitarinya dan mengambil beberapa foto untuk bahan blog.
Ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 aku sudah sampai di lokasi rapat yaitu di dekat kebun binatang ragunan jakarta selatan. Setelah beramah tamah sebentar kemudian rapat dimulai dan berahir pukul 11.30. Karena hari jumat maka segera bergegas masuk kebun binatang ( kok gak nyambung ya) untuk mancari toilet yang bisa untuk mandi (akhirnya mandi juga).


Jalan Seputar Jalan Merdeka
Setelah jumatan sambim menunggu kereta yang akan menuju kembali semarang pukul 19.15, aku mengitari kebun binatang ragunan, dan tak lupa mengambil beberapa foto yang kuanggap menarik terutama tentang pengelolaan sampah, petunjuk daya tarik dan toilet termasuk fasilitas umum lainnya. Tentu ini bukan sekedar backpaker namun juga merupakan studi banding diem-diem tanpa harus memboroskan fasilitas negara. Lihat, amati, tiru dan sedikit modifikasi merupakan pilihan yang paling sederhana untuk berinovasi.

Tak Lupa Mampir Masjid Istiqlal

Menjelang magrib aku sudah berada di seputaran gambir. tak lupa jalan-jalan di seputar jalan merdeka, pertamina dan istiqlal yang merupakan lokasi kenangan belasan tahun lalu saat menjalani perjalanan ala backpaker mencari dana di seputaran merdeka, tamrin dan sudirman dalam rangka lustrum FT Geologi UGM bersama agus susi, dwi baru, romdhoni dll dimana menjadikan waktu itu menjadikan Masjid Istiqlal sebagai titik kumpul dan bertemu untuk koordinasi.
Setelah puas jalan-jalan akhirnya kereta sudah siap berangkat ketika waktu menunjukkan pukul 19.15 dan meluncur ke Semarang.

Pesan : Nikmati tugas dan tanggung jawab kita dengan hati yang senang walaupun fasilitas yang diberikan terbatas, berpikir kreatif akan membuat kita lebih bisa menikmati dan produktif selama perjalanan

Sunday, April 5, 2015

Life Learning Blogger : Berbagi Cerita Menumbuhkan Inspirasi

sumber foto @indah_berbagi

Life Learning Blogger : Berbagi Cerita Kehidupan - Menumbuhkan Inspirasi Hidup adalah Branding baru untuk blog kariswisatasemarang agar dalam penulisan lebih fokus dan terarah sehingga manfaatnya bagi penulis dan pembaca lebih terasa. 
Perubahan tema blog yang semula menulis seputar destinasi kota semarang menjadi berbagi cerita kehidupan didasari oleh fakta bahwa selama ini penulis lebih banyak menuliskan tentang pengalaman hidup dibanding menginformasikan wisata semarang sehingga rasanya kurang tepat dan akan lebih bijak klo berubah tema.
Penulis akan berbagi cerita apa saja yang sekiranya bisa memberikan sudut pandang yang berbeda tentang suatu proses kehidupan. Contoh penulis berbagi tentang bagaimana menikmati perjalanan dinas ala backpaker dengan tujuan agar kita semua tidak berkecil hati dan tetap menikmati tugas - tugas yang kita emban dengan ikhlas dan tetap fokus memberikan yang terbaik dari kemampuan kita. Dan ke depan akan terus menulis tentang berbagai pengalaman.
Semoga perubahan tema ini dapat menyegarkan konten blog dan lebih bermanfaat untuk penulis dan pembaca blog ini. Tetap dan terus semangat menulis untuk berbagi. Salam!

Friday, April 3, 2015

Menikmati Perjalanan Dinas Ala Backpaker 2 : Stasiun Jakarta Gambir - Soto Kriuk

Stasiun Gambir

Setelah menempuh perjalanan kereta kurang lebih 6 jam, sampailah di stasiun jakarta gambir selepas subuh. Plan A adalah bebersih tubuh kemudian jalan - jalan ke Tugu Monas sambil mencari sarapan nasi bungkus dari penjaja pkl yang sering melayani para sopir taksi dan bajaj di pagar yang membatasi monas dan stasiun gambir, Kembali pilihan yang rasional untuk menghemat isi kantong. Namun ada dua kesulitan yang tidak sesuai planning :
1. Tidak ada kamar mandi di Stasiun Gambir,
Turun dari kereta langsung mencari kamar mandi untuk bebersih, namun sudah mutar stasiun 3 kali tidak menemukan kamar mandi. Hanya ada toilet dimana room toiletnya sempit, tidak ada ember atau bak penampung air dan di luar pintu diberi peringatan #dilarang mandi!
Sembari berpikir plan b, maka aku memutuskan untuk cuci muka saja dulu dan sarapan pagi karena waktu sudah menunjukkan pukul 05.45 Wib
2. PKL yang biasanya banyak lalu lalang tidak kelihatan
Berdasarkan hasil pengamatan mengitari stasiun tidak tampak ada penjual nasi bungkus, yang ada hanya sekelompok kecil pkl penjual kopi hangat, sehingga kuputuskan makan di soto kriuk. Pertimbangannya klo soto mestinya lebih murah dibanding KFC atau Kopitiam dan beberapa menu restoran lainnya yang berada di Stasiun Gambir.

Tampilan Soto Kriuk

Seporsi soto kriuk campur dan segelas teh tawar harus kubayar dengan 24 ribu rupiah. Mungkin cukup murah untuk ukuran jakarta, namun bagiku terasa cukup mahal karena seporsi soto belum mengenyangkan dan biasanya klo di jogja atau di semarang hanya berkisar 6000 s.d 10 ribu rupiah per porsi.
Sekali lagi karena dari sejak berangkat sudah siap dengan perjalanan ala backpaker dengan berbagai cara menikmati perjalanan dalam keterbatasan maka semua terasa nikmat dan tetap semangat. Selanjutnya setelah sarapan aku masih duduk di ruangan penjual soto untuk googling mencari tempat untuk mandi. Yang kutemukan memang berita atau informasi bahwa di Stasiun Gambir tidak ada kamar mandi, bahkan Dahlan Iskan pun sewaktu masih jadi menteri hanya membersihkan muka dan badan dari shower toilet. (bersambung bag 3)

Program Panjat Tebing Masuk Desa 2015 Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten Sleman


Semenjak diminta untuk mengurus olahraga panjat tebing tahun 2007 sampai dengan saat ini sudah berbagai program kreatif dibuat untuk memajukan olahraga indonesia. Dengan visi "membangun karakter bangsa dari panjat tebing" maka tak heran bila selalu dan selalu mencanangkan hal - hal yang agak unik dan "aku banget". Diantaranya : "Program Festival Dolanan Penekan", July Climbing Session, Desember Session, dan Panjat Tebing Masuk Desa.

Thursday, April 2, 2015

Menikmati Perjalanan Dinas Ala Backpaker - Stasiun Semarang Tawang

Stasiun Semarang Tawang

Persepsi bahwa perjalanan dinas adalah jalan - jalan buang duit dengan fasilitas negara harus dikesampingkan. Faktanya yang kualami pada bulan maret kemaren, tidak demikian. Tugas ke Jakarta untuk koordinasi dengan pengurus pusat dalam rangka mempersiapkan sebuah event, berbekal tiket kereta pulang pergi dan sekedar uang harian membuatku harus membuat rencana matang agar perjalanan bisa tetap dinikmati tanpa rasa keterpaksaan tapi kenikmatan.
Stasiun Semarang Tawang
Rapat koordinasi jam 9 pagi di jakarta dengan perjalanan kereta tentu cukup nanggung untuk membuat jadwal yang pas. Berangkat sore  sampai Jakarta tengah malam. Berangkat tengah malam, sampai jakarta masih subuh dan bila berangkat subuh sampai jakarta tengah hari. Mau tidak mau tentu pilihan ke dua lebih mendekati ideal yaitu berangkat tengah malam sehingga sampai jakarta subuh.
Menunggu tengah malam sendirian di Stasiun Tawang tentu tidak asik klo tidak ada aktifitas yang menyenangkan. Untuk itu setelah parkir kuda besi di sana, aku tidak buru - buru masuk ke ruang tunggu stasiun, namun jalan - jalan menikmati malam di seputaran polder tawang. Walau gak rame namun sekelompok anak muda maupun sepasang muda - mudi ada yang bercengkerama di pinggiran polder. Kondisi gelapnya malam tidak memungkinkan mengambil foto, karena pancaran cahaya blitz tentu akan membuat suasana pengunjung tidak nyaman, sehingga aku hanya sekedar berjalan - jalan mengamati keadaan dan menjelang tengah malam makan nasi goreng khas tawang. 
Tentu saja pilihan menu nasin goreng ini sudah kupertimbangkan sebagai pengeluaran pertama menguras isi dompet yang isinya terbatas, sehingga kupilih pula di deretan belakang parkir taksi. Kupikir pasti lebih murah harga makanannya, karena biasa melayani para sopir taksi dan pak becak sehari hari. Dan benar saja, sepiring nasi goreng telur dadar dan teh manis dibandrol harga 10 ribu rupiah saja.
Menjelang tengah malam, aku memasuki ruang tunggu stasiun. Masih ada waktu sekitar 20 menit sebelum kereta tiba, sehingga kuputuskan untuk mengambil foto beberapa lokasi stasiun yang menurutku menarik untuk di share di twitter, facebook maupun instagram agar semakin banyak teman yang mengenal kota Semarang khususnya stasiun tawang yang juga sekaligus merupakan cagar budaya bangunan peninggalan belanda.

Bersambung bag 2 ( Stasiun Jakarta Gambir - Monas - Ragunan)