Perkenalanku dengan Amel (Nama Samaran) secara tidak sengaja. Pada suatu ketika dalam perjalanan hujan lebat, aku berteduh didekat sekolahan, setelah menunggu lama hujan tidak kunjung reda, aku melihat di depan sekolahan ada papan nama " XXX YYY Massage". Untuk menghilangkan rasa jenuh aku menyeberang jalan dan masuk ke sebuah tempat massage. Disitulah perkenalanku dengan Amel sang terapis setengah plus. Mengapa kusebut setengah plus? sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya.
Kisah ini memang unik. Amel bekerja sebagai terapis pijat setelah ditinggalkan oleh suami yang menggandeng WIL. Kondisi terpuruk dan tuntutuan ekonomi membuatnya terjun ke dunia panti pijat (baca Spa). Pada awalnya Amel mengaku tidak paham soal apa itu yang dinamakan servis plus plus atau sejenisnya. Namun karena dengan ritual pemijatan normal tidak mendapatkan uang seberapa dibandingkan keringat yang bercucuran, maka mulailah Amel bertanya kepada terapis lain yang lebih senior.
Sesi pemijatan dilakukan dengan menyisakan 10 sd 15 menit dari jatah paket waktu yang diambil, setelahnya Amel akan menunggu, apakah customer akan langsung pulang, langsung mandi, atau menanyakan layanan servis yang lain. Disitulah akan terjadi proses tawar menawar harga. Untuk hajeh 200ribu, tidak menawarkan layanan lain. Konon klo tipsnya lebih dari 100, boleh raba - raba atau pegang-pegang atas. Aku bilang konon karena aku tidak membeli paket yang ditawarkan, hanya sekedar ritual pijat tanpa minta servis tambahan. Namun tetep memberi tips yang layak, karena aku ambil paketnya yang 2 jam sehingga setelah pijat masih menyempatkan untuk bincang2 yang lama tentang banyak hal.
Dalam obrolan itu ada beberapa harapan yang Amel ungkapkan. Bahwa pada tahun 2014 ini setidaknya bulan april ingin keluar dari pekerjaannya yang sekarang dan memulai hidup baru dengan menjalankan usaha. Modalnya sudah terkumpul dari simpanan sejak menjadi terapis. Usaha yang ingin dijalankan adalah berjualan sembako dan pulsa. Dan alhamdullilah, bahwa belum sampai bulan april, Amel sudah keluar sebagai terapis pijat dan benar - benar merealisasikan impiannya sebagai pengusaha pulsa dan beberapa jasa lain yang halal di sebuah ruko. Aku sudah membuktikan dengan membeli ke toko itu secara diam - diam, dan memang benar bahwa toko yang baru berdiri itu kepunyaan Amel.
Selamat ya Amel, semoga sukses! Jangan pernah menyarah oleh keadaan dan aku akan tetap mendukungmu dan menjadi temanmu.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.