Saturday, September 6, 2025

MAKNA dan LOGO WARM - SIBARISTA


Logo WARM (We Are All Marketing) dengan lingkaran bertuliskan “Sinau Bareng Pemasaran Pariwisata – Kota Semarang” memiliki makna mendalam yang selaras dengan semangat kebersamaan dalam pemasaran pariwisata. Berikut penjelasannya:

1. Bentuk Lingkaran

Lingkaran melambangkan kebersamaan, kesatuan, dan kesinambungan. Artinya, pemasaran pariwisata di Kota Semarang harus dilakukan bersama-sama secara kolektif oleh semua pihak, baik desa wisata, rintisan wisata, maupun pelaku UMKM.

2. Huruf “WARM”

  • WARM bermakna “hangat”, merepresentasikan sikap ramah khas masyarakat Semarang kepada wisatawan.
  • Singkatan We Are All Marketing menunjukkan bahwa setiap anggota komunitas pariwisata adalah bagian dari promotor destinasi.

3. Tulisan Melengkung

  • “Sinau Bareng Pemasaran Pariwisata” di bagian atas menunjukkan semangat belajar bersama.
  • “Kota Semarang” di bagian bawah menegaskan identitas lokal dan fokus pengembangan pariwisata di wilayah ini.

4. Warna Utama

  • Oranye → simbol semangat, kreativitas, dan inovasi dalam digital marketing.
  • Merah gelap → melambangkan keberanian, tekad, dan profesionalisme.
  • Beige / krem (latar) → memberi kesan hangat, bersahabat, dan mudah diterima semua kalangan.

5. Aksesori Flask (lab kecil)

Melambangkan eksperimen dan inovasi — bahwa pemasaran pariwisata adalah proses belajar, mencoba strategi baru, dan menemukan cara terbaik memperkenalkan potensi wisata.

Secara keseluruhan, logo ini mengajak semua pelaku pariwisata di Semarang untuk hangat, kreatif, berani, dan kompak dalam memasarkan pariwisatanya.


 

Friday, September 5, 2025

CEO Massage : Inovasi Baru program digitalisasi MBG - (G)PB


Google Profil Business (GPB)
menjadi salah satu senjata utama dalam pemasaran digital yang seringkali terlupakan, padahal dampaknya sangat besar. Bagi anggota SIBARISTA, khususnya pengelola desa wisata dan rintisan wisata di Kota Semarang, kehadiran GPB sangat membantu calon wisatawan dalam tahap akhir pengambilan keputusan berkunjung. Setelah mereka tertarik dari konten media sosial dan memperoleh informasi mendalam dari blog, langkah berikutnya adalah mencari lokasi, rute perjalanan, serta referensi tambahan. Di sinilah GPB memainkan peran penting.

Dengan mengoptimalkan profil, pengelola bisa menampilkan alamat lengkap, jam operasional, nomor kontak, foto terbaru, hingga tautan menuju website atau media sosial. Review dari pengunjung sebelumnya juga menjadi nilai tambah karena memberikan gambaran nyata tentang pengalaman wisata. Lebih dari itu, GPB otomatis terhubung dengan Google Maps, sehingga calon wisatawan bisa dengan mudah menemukan jalur tercepat, memperkirakan waktu tempuh, hingga menjelajahi area sekitar destinasi. Bagi desa wisata dan rintisan, kehadiran di GPB meningkatkan kredibilitas sekaligus memperkuat citra profesional.

Maka, pemasaran melalui Google Profil Business bukan sekadar pelengkap, melainkan tahap penting yang melengkapi perjalanan digital wisatawan, dari rasa penasaran di media sosial hingga langkah nyata berkunjung ke destinasi wisata di Kota Semarang.