Thursday, October 30, 2025

13 Desa Wisata di Semarang Yang Wajib Kamu Kunjungi

 1. Desa Wisata Kandri


Pagi di Desa Wisata Kandri selalu dimulai dengan senyum. Udara masih basah oleh embun, sawah berkilau diterpa cahaya matahari yang malu-malu muncul dari balik bukit. Burung-burung berceloteh riang, seolah tahu bahwa hari ini akan jadi cerita indah bagi siapa pun yang datang. Begitu menginjakkan kaki di sini, suasananya langsung berbeda—lebih pelan, lebih jujur, lebih manusiawi.

Di Kandri, wisata bukan soal melihat, tapi mengalami. Cobalah paket “nyawah” — di sinilah sepatu dilepas, kaki menjejak lumpur, dan tawa pecah bersama petani yang mengajari cara menanam padi dengan sabar dan jenaka. Setelah itu, lanjut cabut singkong. Jangan kaget kalau ternyata singkongnya lebih bandel dari yang dibayangkan! Tapi di situlah serunya: sedikit peluh, banyak canda, dan hasil bumi yang langsung bisa dinikmati bersama.

Belum puas? Mari duduk di bawah pohon rindang, melukis caping dengan warna-warna ceria. Ada yang menggambar bunga, ada yang menulis nama gebetan—semuanya sah, karena di Kandri, kreativitas bebas menari. Dan ketika matahari mulai condong, perahu wisata siap menunggu di tepi sungai. Airnya tenang, hembusan anginnya lembut, dan percikan kecil di permukaan air seolah menulis puisi sederhana: bahagia itu sesederhana ini.

Desa Wisata Kandri bukan sekadar tempat singgah, tapi ruang belajar untuk kembali mencintai hal-hal kecil yang sering kita lupakan. Di sini, kita tidak sekadar berlibur, tapi juga belajar bersyukur. Karena di setiap lumpur, caping, singkong, dan kayuh perahu, ada makna tentang kehidupan yang mengalir pelan namun pasti.

Kandri — di mana wisata menjadi cerita, dan cerita menjadi kenangan yang sulit dilupakan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.