Thursday, August 7, 2014

Mooie de Lawang Sewu

Waktu tidak hanya menciptakan cerita sejarah yang heroik. Waktu juga membuat cerita tentang gedung-gedung tua menjadi lebih menarik, menjadi daya tarik. Pun dengan Lawang Sewu yang umpama magnet, mampu menarik ribuan orang datang untuk melihat kemegahannya, dan kisah lampaunya.
            Bangunan Lawang Sewu masih kokoh menjulang, memadukan keindahan fisik bangunan dan kisah besarnya di masa lalu. Di antara bangunan satu dengan bangunan lainnya membuat kesatuan jejak masa kolonial yang khas. Tak heran bila banyak pengunjung yang mengaguminya. Dari sisi historisnya, Lawang Sewu selesai dibangun pada tahun 1907 untuk digunakan pertama kali oleh perusahaan perkereta apian swasta Belanda bernama Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Lawang Sewu juga pernah digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang saat ini dikenal sebagai PT Kereta Api Indonesia, serta pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV Diponegoro). Sementara ketika terjadi pertempuran lima hari di Semarang, yakni pada 15 hingga 20 Oktober 1945 Lawang Sewu menjadi lokasi pertempuran bagi Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan tentara Jepang kala itu.
Lawang Sewu memang menarik, dan menjadi daya tarik bagi siapapun yang mengunjungi Semarang. Bahkan seorang pelancong yang akan pergi ke Kota Atlas ini tentu akan memasukkan nama Lawang Sewu ke daftar kunjungan pertamanya. Sebab gedung bersejarah ini memang indah dan memancarkan sisi menariknya untuk dikunjungi. Letaknya yang berada di pusat kota juga membuat siapapun dengan mudah melihat keelokannya. Nama Lawang Sewu berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Pintu Seribu,” karena Lawang Sewu memiliki teramat banyak jendela besar menyerupai pintu.
            Menelusuri jejak masa lalu di Lawang Sewu memberikan sentuhan imajinatif bagi para pengunjungnya, terlebih di dalam ruangan terdapat berbagai macam ilustrasi baik berupa gambar maupun benda-benda antik yang akan mengisahkan sejarah Lawang Sewu. Bagi pengunjung yang ingin lebih memahami sejarah dari gedung berlantai dua ini, juga dapat menyewa tour guide  yang siap mengantar para pengunjung berkeliling menelusuri gedung tua ini. Di malam hari Lawang Sewu kian eksotis dipandang, warna putih dari gedung ini memberikan kesan elegan terlebih dengan paduan sorotan lampu jalan yang semakin membuat siapapun mengagumi keindahannya.

            Untuk mengunjungi Lawang Sewu, tidak membutuhkan biaya yang banyak. Cukup dengan Rp 10.000 pengunjung sudah dapat menikmati keelokan dari bangunan bersejarah ini, sementara bila ingin menyewa seorang tour guide maka ada tambahan biaya sebesar Rp 40.000 (untuk 5 hingga 7 orang). Berkunjung ke Lawang Sewu akan memberikan banyak pengalaman baru bagi pengunjungnya, selain dapat melihat keelokannya dari dekat, pengunjung juga akan  mendapat wawasan dan pengetahuan tentang keunikan dan sejarah bangunan megah ini. (ditulis oleh Anggi)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.