Di tengah perjalanan mendaki, keheningan pagi tiba-tiba terganggu oleh kehadiran seorang fotografer yang mendekati saya dengan kamera di tangannya. Dengan senyum lebar, dia berusaha memaksa saya untuk berpose di depan kamera tanpa seijin saya. Saya merasa terganggu dengan tindakannya yang tiba-tiba dan meminta dia untuk menghormati privasi saya. Namun, dia terus bersikeras, mengatakan bahwa dia bisa mengambil foto-foto yang bagus dan saya bisa membelinya nanti.
Tidak bersedia untuk terlibat dalam transaksi semacam itu, saya menolak dengan tegas. Namun, fotografer itu tidak mengendurkan usahanya dan mulai meminta uang dengan keras, menuntut pembayaran atas layanan yang belum saya minta. Dalam keadaan tegang, kami terlibat dalam sebuah keributan, dengan saya berbicara dalam bahasa Indonesia dan dia dalam bahasa arab.
Meskipun sulit untuk berkomunikasi karena perbedaan bahasa, saya tetap bersikeras tidak akan membayar untuk layanan yang tidak saya minta, dan meminta dia untuk meninggalkan saya dan melanjutkan pendakian.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.