Dalam dunia olahraga, strategi memegang peranan penting untuk memenangkan sebuah perlombaan atau pertandingan. Strategi yang jitu akan memberi peluang menang lebih besar dibandingkan pesaing. Setidaknya dengan menetapkan strategi yang jelas akan dapat di evaluasi apabila kalah sekalipun dibanding kita tidak menerakan strategi sama sekali.
Sebagai pembina olahraga sejak 8 tahun lalu, aku membawa misi membangun karakter bangsa melalui pembinaan olahraga. Salah satu hal yang aku tekankan adalah bagaimana seorang atlet olahraga mampu menerapkan atau mengaplikasikan mental juaranya dalam kehidupan sehari - hari. Sehingga tanpa mengesampingkan perolehan gelar juara atau medali, organisasi yang kupimpin selalu memberikan penekanan bahwa karakter yang muncul dalam proses latihan olahraga, strategi yang diterapkan dalam lomba dan mentalitas sebagai pemenang kejuaraan bisa benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Dengan demikian maka atlet olahraga akan mempunyai mental yang tangguh yaitu semangat pantang menyerah, disiplin, jujur, setia kawan, menghormati kawan dan lawan, fairplay dan seterusnya. Seorang atlet juga dapat menerapkan strategi pemenangan kejuaraan untuk menjalani hidupnya seperti membuat keputusan yang cepat dalam situasi kritis, memilih cara untuk mengatasi kesulitan, menganalisis kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan lawan untuk membuat strategi dan seterusnya. Lebih dari itu seorang atlet dituntut untuk menentukan target perolehan prestasi dalam sebuah event jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam kehidupan sehari - hari mengacu pada pernyataan steven covey tentan merujuk pada tujuan akhir sebagai visi hidup seorang atlet dalam kehidupan nyata.
Sebagai orang yang getol akan pentingnya strategi dalam kehidupan, aku juga memberikan contoh kepada atlet. Pada waktu ibunda sakit harus menemani sepanjang hari selama sebulan penuh di rumah sakit harus mengatur semangat, emosi dan fisik dalam kondisi keterbatasan dengan meneriakkan yel yel di kamar mandi sebelum merawat ibunda, bahkan ketika pernah hampir pingsan akibat berpikir keras dalam kondisi fisik yang sudah payah terpaksa yel yel di pinggir jalan taman siswa. Kejadian itu sudah 7 tahun lalu ketika ibunda 1 bulan penuh di rawat di RS Sarjito.
Kabar terbaru justru agak sedikit berbeda. Kesalahan strategi karena aku kesulitan membaca karakter. Hal ini di akibatkan justru karena karakter terbaca jelas yaitu penuh inkonsistensi sehingga ketika harus menentukan strategi apa kira-kira yang diterapkan juga inkonsistensi. Milih a kemugkinan salah, milih b kemungkinan salah, milih c pun belum tentu benar. Ini sulit karena dalam kasus ini menghadapi yang jenis karakter ini resiko kesalahan hanya bisa dikurangi apabila ada contoh yang agak banyak. Sayangnya 1 contoh atau sampel pun gak punya sehingga keputusan terbaik adalah mencoba membuat strategi dengan mempertimbangkan inkonsistensi tadi membawa angin ke arah mana. Kita tunggu hasilnya ya untuk posting selanjutnya
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.