Saturday, October 23, 2021

Transformasi Ide. Narasi dan Karya

Setiap pemimpin memiliki pendekatan tersendiri dalam melaksanakan kebijakan. Salah satunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendasarkan program pada tiga fase.

Ketiga fase tersebut terdiri dari gagasan, narasi, dan karya. Gagasan berarti bahwa setiap apa yang dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus memiliki dasar ide. Kemudian dinarasikan dalam bentuk karya dan baru dikerjakan.

"Kerja saja, tanpa gagasan tanpa narasi, maka sama saja. Karya harus ada narasinya, narasi harus ada, jadi tiga level. Gagasan, narasi, kerja. Saya khawatir ada yang menganggap kata-kata tidak penting," tuturnya.

"Kalau kata-kata tidak penting maka seluruh media tidak perlu bekerja. Buku itu kata-kata. Kata-kata itu penting, dikutip. Sukarno, Sudirman, mengeluarkan kata-kata. Itu penting dan membuat kita tercerahkan. Kalau kata-kata tanpa ada gagasan tidak ada makna," jelasnya

Menurutnya, saat ini sering kali gagasan atau kata-kata dianggap tidak penting. Padahal, kata dia, yang ada di kalimat Bhinneka Tunggal Ika adalah kata-kata. Yakni, bagaimana bangsa Indonesia bisa saling menjaga persatuan dan kesatuan.

“Tidak ada kerja di situ. Adanya kata-kata. Di balik itu ada gagasan. Lalu, kita bekerja menjaga persatuan, mewujudkan persatuan. Dari mana? Gagasan dan kata-kata. Ini yang harus kita kembalikan,” ungkap dia.

Dia menjelaskan, Republik Indonesia dibangun oleh ide dan gagasan. Kedua hal tersebut lalu diterjemahkan ke dalam kata-kata yang menggugah.

sumber :


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.