Thursday, April 10, 2014

Jogja Travel Mart 2014


Ajang promosi pariwisata DIY 'Jogja Travel Mart' (JTM) ke-5 kembali digelar di Royal Ambarrukmo Yogyakarta (RAY) pada 11-14 Mei 2014 mendatang. Kegiatan reguler yang bakal diikuti buyer domestik dan asing serta pengelola bisnis travel agen tersebut mengangkat obyek wisata heritage yang potensial dengan mengusung tema 'JTM Save Our Heritage'.

Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY bersama dengan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Perhimpuanan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan sebagainya. Event ini mengundang sejumlah negara potensial dan berpangsa pasar luas, khususnya memprioritaskan negara-negara ASEAN termasuk Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam ini untuk mempromosikan pariwisata DIY.

"Kali ini kita mengangkat wisata budaya dan heritage yang terkesan dan acapkali dilupakan. DIY memang sudah dikenal wisatawan mancanegara (wisman) sebagai kota wisata yang mempunyai situs heritage yang menarik, justru kita khawatir malah orang lokal alias wisatawan nusantara (wisnus) yang melupakan itu," tandas Ketua JTM 2014, Edwin Ismedi Himna kepada KRjogja.com, Senin (7/4/2014).

Edwin menjelaskan sebelumnya DIY telah mempromosikan wisata minat khusus dan petualangan, kali ini momentum untuk kembali berjualan wisata berbasis heritage DIY. Wisata heritage DIY tidak hanya sebatas area Kraton Yogyakarta dan Candi Prambanan semata, namun obyek wisata lain yang selama ini kurang tersentuh wisatawan seperti museum, bangunan-bangunan cagar budaya yang bernilai seni tinggi dan lain-lain. Tentunya promosi wisata heritage ini akan dikemas sedemikian rupa berikut dengan inovasi supaya wisata cagar budaya nusantara ini kembali menjadi primadona. 

Pihaknya menyadari berbagai situs cagar budaya di DIY sudah terlupakan oleh generasi muda karena banyaknya bangunan modern saat ini. Padahal nilai seni, artistik dan sejarah yang tidak ternilai terkandung didalamnya. Setiap bangunan heritage memiliki kisah tersendiri, hal ini dapat dijadikan wawasan maupun obyek wisata yang tidak ternilai, khususnya mengingatkan kembali generasi muda sekaligus melestarikan cagar budaya bersejarah peninggalan nenek moyangnya. 

"Apalagi DIY sedang digodok menuju 'Yogya Heritage City' maka promosi JTM kali ini disinkronkan dengan tujuan tersebut. Terlebih pasca keistimewaan, apa sih yang menarik untuk ditawarkan DIY khususnya potensi kekayaan warisan cagar budayanya," tutur Ketua Asita DIY ini. 
(sumber : krjogja.com)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.