Thursday, May 8, 2014

Selepas Isya di Tepi Pantai Selatan 2

Menjelang tengah malam, hujan disertai angin kencang menerpa kami berdua. Tak ada peralatan lain untuk berlindung kecuali ponco alias jas hujan sehingga aku gunakan untuk membuatkan semacam bivak kecil untuknya agar lebih hangat dan nyaman. Sementara aku hanya duduk sambil berlindung dibawah pohon yang cukup rindang. Peristiwa alam ini membuat semacam perpisahan kecil diantara kami, karena gadis itu sudah terlelap di alam mimpi bersama debur ombak pantai selatan, sementara aku terus duduk dalam derita hujan dan angin kencang. Aku tak bisa terlelap karena menjaganya agar tidak basah kena hujan, sehingga apabila ada angin yang menerpa bivak kecilnya akan segera kuperiksa dan kubetulkan agar tetap hangat dan nyaman untuk tidur.
Aku terlelap menjelang subuh, dan terbangun ketika matahari mulai menyinari tubuh kami. Ternyata gadis itu sudah terjaga, mungkin sudah agak lama, sehingga sudah sempat membuatkan teh anget dengan memasak air menggunakan kompor gas kecil yang selalu kubawa kemana mana. Sepeminuman tek kemudian kamu menyempatkan diri treking ke ladang penduduk, ngobrol dengan ibu dan bapak tani yang sedang menggarap ladang. 
Ketika matahari sudah condong ke barat, kami mengakhiri kebersamaan dan petualangan hari itu di pantai selatan....bergegas pulang dan..........

Selepas isya aku mendapatkan sms....."andaikan tadi malam kamu memintaku apa saja, aku pasti akan memberikannya..."... apa ya artinya? selesai...

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.