Tuesday, November 18, 2014

November Rain : Kopi Hangat Nenek Rusmi


"Luka ini tak sedalam yang dikira orang, karena sebenarnya hatiku tak terluka karenamu. Keadaanlah yang memaksaku seakan akan terluka, walau sebenarnya kenangan indahmulah yang bersemayam di hatiku"

Buyarnya lamunanku yang indah terbayar oleh nikmatnya kopi hangat nenek rusmi, Wanita penjaja warung diantara beberapa wanita tua yang menarik hatiku. Orangnya ramah, bibirnya selalu tersenyum sambil sesekali menyapa hangat pendaki yang melintas di depan warungnya. Keramahan Nenek Rusmi yang terpancar dari sorot mata dan tegur sapanya kepada orang yang baru dikenalnya inilah yang membuatku memilih mampir di warungnya.


Suguhan kopi hangat itu pada akhirnya menjadi teman lamunanku yang baru. Ketika nenek Rusmi sibuk melayani pendaki yang lain, kembali anganku melayang. * ini bukan tentang cinta, juga bukan tentang wanita. tapi ini adalah tentang cita - cita dan pilihan hidup.*

Sumbing 18 Tahun Lalu...
Pendakian itu bukan sembarang pendakian karena saat aku mendaki hatiku sedang kesal dan galau se galau - galaunya mahasiswa yang terjatuh secara akademik. Predikat unggulan, penerima beasiswa dan konon katanya pekerja keras tidak menolongku ketika aku mengerjakan soal ujian tengah semester dengan sangat ceroboh. Dan kecerobohan itu akhirnya kubayar mahal. 
Kecerobohan di bangku kuliah saat uts berlanjut di saat pendakian, aku benar - benar merasa bodoh sebodoh bodohnya orang karena jatuh pada lubang yang sama. inikah aku?
Kenangan itu benar - benar membekas karena kemudian ternyata membesarkanku di dunia petualangan dan pecinta alam yang juga ternyata kemudian menjadi bekalku yang penting untuk profesi dan pekerjaanku yang beberapa saat lalu telah kupilih sesuai nasehat ibuku. Iya aku memang memilih untuk mengikuti nasehat ibunda tercinta dalam memilih pekerjaan dan profesi.**

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, basecamp pendakian sumbing masih sepi. Hanya aku sendirian yang sejak sore sudah disitu. Benar - benar diluar perkiraan karena biasanya sumbing selalu dikunjungi banyak pendaki dari jogja, solo, magelang, temanggung, wonosobo, semarang dan sebagainya. Malam ini benar - benar sepi tak ada pendaki selain aku. Ada apa ini? (Bersambung)


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.