Monday, June 30, 2014

Belajar Dari Sang Pemijat

Pada suatu ketika di tahun 2002an, aku pergi ke tukang urut atau tukang pijat. Kaki Keseleo habis main bola turnamen Kampus. Dari beberapa kawan direkomendasikan ke tukang pijat tuna netra di suatu daerah X. Singkat cerita aku berkenalan dengan Sang Pemijat, bernama Mr Y. Dia masih muda, tidak keliatan klo buta dan yang lebih mengherankan, dia ber etnis china.

Sambil di urut, kami saling bercerita, antara aku yang berstatus mahasiswa pada saat itu, dan Mr Y Yang mijat kakiku yang keseleo. Beliau cacat mata belum lama, tadinya normal lalu pada saat kelas 2 sma kecelakaan parah. Namun mata masih normal. Lama kelamaan setelah sembuh secara fisik, mata terasa makin lama makin kabur, hingga pada saat kelas 3 sma, sudah hampir tidak bisa melihat sama sekali. Sudah di obatkan ke sana sini, namun hasilnya nihil, sehingga beliau mengalami kebutaan dan tidak meneruskan sekolahnya.

Akhirnya di sekolahkan di sekolah tunanetra, dan beliau mengambil ketrampilan memijat. Dan secara kebetulan bertemulah denganku dan bercerita panjang lebar. Tak terasa cerita menjadi panjang dan kemana mana, karena kebetulan dia suka bertualang sehingga dia sering menyela tanya padaku,mas apa tawang mangu dan cemoro sewu masih seperti dulu saat aku masih bisa melihat? Mas apa sumbing masih seindah dulu? dll sambil terkadang beliau tak sengaja mengeluarkan air mata

Suatu ketika aku bertemu kembali, dia tanya-tanya tentang produk bank, tabungan, pinjaman, deposito dll. Kata beliau mau usaha, cari pinjaman atau klo uangnya belum cukup mau nabung dulu. Dia tanya bedanya bank online dan offline, tempat-tempat yang bisa untuk saving, caranya saving, pokoknya nanya macem-macem tentang produk bank.

3 bulan kemudian, aku bertemu dengan bapak tukang pijat yang tunanetra ini, dia cerita klo habis memasukkan uang deposito ke bank 15 juta. HA? aku kaget bukan kepalang. Pemasukan dia bisa dihitung, sekali pijat 20ribu, kepotong untuk bosnya 40% artinya penghasilan bersih sekali pijat 12ribu. Paling rame sehari 3 kali pijat, kadang klo sepi malah gak mijat, artinya diambil rata-rata mijat 2 kali atau penghasilan bersih 24 ribu. Untuk makan sehari-hari 5ribu kali 3, sudah 15 ribu. Artinya dia bisa saving 9 ribu per harinya. Itu etungan kotor, belum keperluan lain seperti sabun mandi, cuci, bayar listrik dll.

Karena penasaran aku tanya ke beliau, gimana caranya beliau bisa menabung. Jawabnya sederhana. Beliau sehari nabung 10ribu, klo masih ada uang lebih makan apa adanya, klo gak ada uang lebih makannya dikurangi cuma 2 kali sehari. Pokoknya sehari harus nabung minimal 10ribu. Wow.... hebat bapak ini. Beliau bercita-cita punya usaha pijat sendiri, dengan uang tabungannya dan kalo masih kurang, beliau mau mencari pinjaman...... LUAR BIASA. Dengan segala keterbasannya yang tuna netra SEMANGAT DAN CITA-CITA SANG PEMIJAT YANG LUAR BIASA.
SEMOGA ADA MANFAATNYA!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.