Dalam tulisan sebelumnya sudah dibuat perhitungan sederhana untuk menghitung penghasilan terapis pijat. Apakah benar hanya mendapatkan segitu? Mari kita lanjutkan pembahasan dengan menyepakati istilah pijat plus atau pijat dengan layanan plus. Dalam tulisan ini yang dimaksud pijat plus adalah pijat dengan layanan plus, yaitu bagaimana sang terapis memberikan layanan yang melebihi sekedar memijat. Bagaimana cara terapis memperlakukan pelanggan inilah yang dimaksud dengan layanan plus, contohnya bagaimana cara seorang terapis pijat menyapa pelanggan, bagaimana mengetahui keinginan dari setiap pelanggan yang dilayani (ada pelanggan yang memang bener-bener capek dan pengen relaksasi pemijatan, ada pelanggan yang bukan sekedar pijat namun juga pengen curhat, ada pelanggan yang agak masuk angin pengen di kerik dst). Mengetahui keinginan setiap pelanggan yang datang inilah yang merupakan potensi layanan plus yang bisa dimaksimalkan oleh sang terapis untuk mendapatkan "attensi" dari pelanggan.
Ketika seorang pelanggan merasa cocok dan puas dengan harapan dipastikan sangat berpotensi memberikan perhatian atau attensi atau tips. Ketika seorang tamu datang ke sebuah panti pijat dengan badan yang meriang dan lesu, kemudian mendapatkan layanan pijat yang nyaman, oleh terapisnya ditawari kerikan, dibiarkan tertidur pulas dan ketika terbangun sudah segar bugar, maka dapat dikatakan maksud dan tujuannya ke panti pijat sesuai harapan atau pelayanan memuaskan. Sehingga tidak keberatan untuk mengeluarkan isi kantongnya agak berlebih demi "membayar sekenangan hatinya".
Saatnya kita hitung, apabila seorang terapis pijat plus dengan kriteria diatas sehari mendapatkan 3 tamu, masing - masing tamu memberikan attensi 30 s.d 50ribu maka dikalikan 30 hari maka 3tamu x 30 s.d 50rb/tamu.hari x 30hr = 2,7 juta s.d 4,5 juta per bulan. ... Apabila ditambah penghasilan dari prosentase harga kamar setiap tamu maka kisarannya menjadi 2,7 juta + 450rb s.d 4,5juta + 1,35 juta. Wow cukup menjanjikan bukan? Bagaimana untuk panti pijat yang segmen pasarnya kalangan menengah ke atas? (bersambung bag 3)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.