Mendengar kasak kusuk soal pengunduran diri ahli ekonomi UGM, Bapak Anggito Abimanyu jadi tergelitik untuk googling, sebenarnya kejadian yang sebenarnya seperti apa. Penelusuran pertama ketemu berita bahwa Anggito Mundur karena dituduh menjiplak oleh salah satu pemilik akun Kompasiana, kemudian dalam keterangan pers nya, beliau membantah telah terjadi penjiplakan. Namun beliau mengatakan ada kesalahan pengiriman file oleh beliau sendiri menggunakan laptopnya sendiri yang berakibat fatal. Lalu aku berpikir-pikir, andaikan salah kirim file, mestinya tulisan yang muncul di opini kompas tanggal 10 Februari akan sama persis dengan opini yang pernah muncul pada tahun 2006. Sambil terus mencari akhirnya menemukan pencerahan dari akun kompasiana disini :
http:// hukum.kompasiana.com/2014/02/15/anggito-abimanyu-menjiplak-artikel-orang-opini-nya-di-kompas-10-feb-2014-635298.html
Isi perbandingan tulisannya saya kutip dari link tersebut sebagian sbb :
Inilah bagian-bagian dari artikel milik Hatbonar Sinaga ( 2006) dengan OPINI Anggito Abimanyu di Kompas 10 Feb 2014:
Hatbonar: Dalam buku The 100 Greatest Disasters of All Time karya Stephen J Spignesi, dua bencana di Indonesia masuk peringkat ke-22 dan 30. Letusan Gunung Tambora di Sumbawa tahun 1815 merenggut 150.000 jiwa dan menurunkan suhu Bumi. Adapun letusan Gunung Krakatau tahun 1883 menelan 36.000 nyawa.
Jika buku tersebut disusun setelah tsunami Aceh, bencana yang merenggut nyawa sekitar 300.000 jiwa itu akan bertengger di posisi 18.
Anggito: Dalam The 100 Greatest Disasters of All Time karya Stephen J Spignesi, dua bencana di Indonesia berada di peringkat ke-22 dan ke-30. Pertama, letusan Gunung Tambora di Sumbawa (1815) yang merenggut 150.000 jiwa dan menurunkan suhu bumi. Kedua, letusan Gunung Krakatau (1883) yang menelan 36.000 nyawa. Jika buku itu disusun setelah tsunami Aceh, bencana yang merenggut nyawa sekitar 300.000 jiwa itu akan bertengger di posisi ke-18.
Hatbonar: Sejak tsunami Aceh pada akhir 2004 hingga saat ini, setidaknya terjadi lima bencana besar, seperti longsor di TPA Leuwigajah, gempa Nias, gempa Yogyakarta, lumpur panas Sidoarjo, dan banjir di Sinjai, dan sekitarnya.
Anggito: Sejak tsunami Aceh di akhir 2004 hingga saat ini, setidaknya terjadi enam bencana besar, seperti longsor di TPA Leuwigajah, gempa Nias, gempa Yogyakarta, lumpur panas Sidoarjo, banjir di Sinjai dan sekitarnya, dan erupsi Merapi. Perlu diperhitungkan bencana akhir-akhir ini di Sinabung dan banjir di mana-mana.
Hatbonar: Kini kita masih hangat memperbincangkan gempa dan dampak negatifnya serta kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam menolong rakyatnya, sehubungan gempa bumi dan tsunami di wilayah selatan Pulau Jawa. Data korban jiwa dan harta benda belum selesai dihimpun. Entah berapa lagi korban manusia dan harta bendanya yang tertelan peristiwa itu.
Anggito: Kini kita masih hangat membincangkan gempa dan dampak negatifnya serta kesulitan yang dihadapi pemerintah untuk menolong rakyatnya sehubungan dengan gempa bumi dan tsunami di wilayah selatan Pulau Jawa. Data korban jiwa dan harta benda belum selesai dihimpun. Entah berapa lagi korban manusia dan harta benda yang tertelan peristiwa itu.
Lanjutannya silahkan dibaca di link diatas. Selanjutnya untuk artikel asli Hatbonar ada di link ini : http ://www.munawarkasan.com/index.php/artikel-asuransi/43-menggagas-asuransi-bencana
Artikel asli opini kompas edisi 10 februari ada disini :
http: //budisansblog.blogspot.com/2014/02/gagasan-asuransi-bencana.html
Selanjutnya silahkan menganalisis sendiri. Monggo!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.