Dikadut adalah jagoan kecilku yang ragil atau bungsu. Sejak bisa berbicara jagoanku ini sudah menampakkan bakat kecerdasan dan ke sangunisan nya yang dikenali dari cara berbicara dan mengambil sudut pandang. Saat ketemu papahnya akan terus bercerita dan terus bertanya apapun yang ada di kepalanya sampai dikadut puas.
Suatu saat adikku melahirkan, kami sekeluarga menengok ke rumah kakungnya di wonogiri. Seperti adat kebiasaan orang jawa, di dalam rumah dekat pintu di tanam ari- ari bayi yang diberi lampu siang malam. Tampaknya Dikadut tertarik dengan hal yang tidak biasa dia lihat ini. Berikut pembicaraan yang terjadi
Dikadut : " Pah, di dekat pintu itu apa?"
Papah : "Itu ari - ari mas, temannya adik kecil waktu lahir"
Dikadut : " Adik lahir kok ada temannya pah, la ngopo?"
Papah : *mikir agak puyeng ngejawabnya* "ya klo setiap anak kecil yang lahir itu pasti ada temannya mas, dulu kamu juga begitu"
Dikadut : " kok temennya adik gak diajak bobo pah, kok ditaruh di dalam tanah? la ngopo?"
Papah : *makin bingung* belum aku jawab sudah tanya lagi
Dikadut : "terus kok temannya adik kecil dikasih lampu pah, la ngopo?
Papah : *nyerah deh* " Sana tanya sama kakung "
...........
Entah apa jawaban kakungnya, beberapa saat kemudian Dikadut mendatangiku dan bercerita :
Dikadut : " Pah... temene adik kecil itu waktu lahir gak hidup, terus bentuknya kayak daging pah... terus ditaruh disitu biar dagingnya gak dimakan kucing (aem aem aem *menirukan dengan gerakan memakan), klo klo klo...ada lampu kucingnya takut pah..."
Papah : " iya mas..." *dalam hati aku berkata " akhrnya dikadut terpuaskan dengan jawaban kakungnya"
Setelah itu setiap ada yang mendekat, Dikadut akan mengulang cerita tentang teman adik kecil yang diberi lampu....
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.