Wednesday, February 5, 2014

Climbing On Sunday Morning : Sebuah Cita - Cita 2

Puluhan anak kecil bersemangat memanjat dinding papan dengan riang dan tak kenal menyerah. Mita yang berbadan gemuk tampak kesulitan, sudah 3 kali mencoba dan 3 kali pula jatuh. Mita nampak tidak puas dan mengulang yang ke 4 kalinya, anak-anak kecil yang lain bertepuk tangan memompa semangat Mita, dan akhirnya berhasil memanjat walau hanya separo lintasan, sementara anak - anak lain seumuran 7 s.d 12 tahun terus fokus pada dinding panjatnya masing-masing. Hadiah buku tulism tas sekolah, alat tulis dan berbagai macam barang keperluan sekolah menjadi daya tarik sendiri bagi anak- anak tersebut untuk mengikuti " Festival Dolanan Penekan 2012".
 

 
Festival Dolanan Penekan Dimeriahkan Foto Menek Narsis
Menek dalam bahasa jawa artinya manjat, dolanan artinya bermain, sehingga dolanan penekan artinya bermain panjat. Begitulah kira-kira even yang diciptakan oleh temen-temen pengurus panjat tebing sleman untuk mencoba lebih intensif mengenalkan dunia panjat tebing ke masyarakat dengan bahasa yang sederhana dan tidak terkesan menakutkan.
 
Sesungguhnya dolanan penekan artinya hampir setara dengan fun climbing yang biasa diadakan oleh mapala atau fpti lain, namun fpti sleman merasa istilah itu kurang familiar di mata masyarakat awam yang merupakan sasaran sosialisasi kita di tahun 2012. Sehingga panjat tebing tidak hanya menjadi konsumsi mapala dan sispala serta pramuka saja, namun ada perubahan yang signifikan yaitu transformasi olahraga panjat tebing dari kampus ke kampung.
Hari minggu 11 Maret khusus untuk anak-anak usia 7 s.d 14 tahun. Peserta dipandu oleh tim teknis dari fpti untuk memanjat secara bebas di BCC kemudian dilakukan pengambilan foto menek narsis oleh panitia. Foto akan dicetak langsung di tempat acara dan dibawa pulang oleh masing –masing peserta beserta doorprize untuk 100 anak yang mengikuti festival dolanan penekan ini.
 
Efek Wom (Word Of Mouth) diharapkan terjadi yaitu anak-anak peserta festival dolanan penekan membawa foto narsisnya ke sekolah dan menceritakan pengalamannya kepada teman – temannya. Dengan demikian target sosialisasi olahraga panjat tebing kepada kalangan masyarakat di kabupaten Sleman dapat tercapai (Bersambung bag 3)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.