I.
DASAR PEMIKIRAN
Three „T‟
Revolution yaitu
kemajuan teknologi transportasi, telekomunikasi dan tourism menyebabkan
segalanya menjadi mudah bagi orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata.
Kecepatan dan kapasitas pesawat penumpang yang
semakin meningkat, transportasi darat dan laut yang semakin nyaman, teknologi
telekomunikasi yang semakin canggih mengakibatkan informasi dengan cepat dan
mudah diperoleh, yang mendorong orang-orang untuk melakukan perjalanan ke
seluruh dunia.
III. RESPON TERHADAP MASALAH
Kenyataan
ini memberi peluang perkembangan usaha pariwisata yang semakin pesat sekaligus
mengandung resiko akibat banyak pendatang yang masuk ke kota tujuan wisata.
Antara lain peredaran narkoba dan obat terlarang, penyebaran penyakit termasuk
IMR, HIV dan Aids. Selain upaya penanggulangan resiko – resiko
tersebut, juga diperlukan gerakan bersama yang bersifat preventif seperti gerakan
Kota Sehat dan Pariwisata Sehat.
II.
FAKTA DAN PERMASALAHAN
1. Kota Semarang peringkat pertama di Jateng
pengidap HIV AIDS terbanyak yaitu pada tahun 2011 ditemukan 46 kasus HIV AIDS
ditemukan di Kota Semarang dan meningkat menjadi 90 kasus pada tahun 2012.
2. Kota Semarang
merupakan satu dari Sepuluh kabupaten/kota yang rawan peredaran narkoba
selain Solo, Kabupaten Banyumas,
Cilacap, Magelang, Sragen, Jepara, Batang, Pemalang dan Wonosobo.
III. RESPON TERHADAP MASALAH
Fakta ini
sangat memprihatinkan, sehingga harus ada langkah-langkah konkret untuk
penanggulangan masalah ini sesuai dengan tugas pembinaan masing – masing. Untuk itu diperlukan program yang terarah dan
terpadu dan berkelanjutan.
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mencoba mengajak stakeholder terkait untuk mensosialisasikan kembali upaya
– upaya penanggulangan masalah narkoba, aids dan juga gerakan pariwisata sehat
yang dikemas dalam kegiatan “ Bina Pelaku Usaha Pariwisata dengan Tema : Pariwisata Sehat” pada Tanggal 27 Februari 2014 di Hotel Grand Candi.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.